(+62) 21 720 6125 ︱ (+62) 21 727 90520

id_ID Bahasa Indonesia
id_ID Bahasa Indonesia en_US English

Join Us!

Instagram Facebook-f Linkedin-in Twitter
  • Beranda
  • SGP Indonesia
  • Proposal
  • Publikasi
    • Grantees Product
    • Berita
    • Buku / Terbitan
    • Fotografi
    • Laporan Mitra
  • Galeri
  • Panduan
  • Hubungi
  • Data Online

Menu Categories
  • Beranda
  • SGP Indonesia
  • Proposal
  • Publikasi
    • Grantees Product
    • Berita
    • Buku / Terbitan
    • Fotografi
    • Laporan Mitra
  • Galeri
  • Panduan
  • Hubungi
  • Data Online
  • Polycrystalline
  • Solar Panels
  • Wind Turbine
  • Biomass
  • Geothermal
  • Monocrystalline
Facebook Twitter Youtube Linkedin Whatsapp

Agroforestri, Tenun, sampai Rumput Laut: Cara Komunitas di Desa Bangun Ekonomi Hijau

01/10/2025 /Posted byadmin sgp
Salah satu petani rumput laut, pekerjaan yang tercipta dari inisiasi berbasis komunitas.(Dokumentasi pribadi)

(1/10/2025) Siapa bilang jaga alam itu cuma soal larangan tebang pohon atau stop aktivitas di laut? Di beberapa desa di Indonesia, justru dari aksi konservasi malah lahir ratusan peluang kerja baru. Serius, kerjaan-kerjaan ini nggak cuma kasih penghasilan tapi juga bikin lingkungan makin sehat.

Kuncinya ada di satu rumus simpel: konservasi + pemberdayaan masyarakat = ekonomi hijau yang kuat. Dan ini udah terbukti nyata, karena ratusan kerjaan hijau tercipta di empat wilayah bentang alam Indonesia.

Program ini digagas lewat Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia Fase ke-7, yaitu program pendanaan berbasis komunitas. Nggak cuma fokus jaga ekosistem, tapi juga bikin pintu rezeki baru buat warga lokal.

Koordinator Nasional GEF SGP Indonesia, Sidi Rana Menggala, bilang kalau program “Bentang Alam” ini udah nyatat pencapaian keren banget: ada lebih dari 103 jenis pekerjaan hijau dan usaha komunitas yang terbentuk atau makin kuat di empat bentang alam utama Indonesia.

“Ini bukan sekadar angka, melainkan kisah nyata tentang orang-orang yang membangun mata pencaharian berkelanjutan yang berakar pada konservasi lingkungan mereka,” ujar Sidi dalam pernyataannya, Selasa (23/9/2025).

Artinya, tiap angka punya cerita warga desa yang berhasil nyambungin antara alam yang lestari dan dapur yang tetap ngebul. Dari sawah, hutan, sampai pesisir, mereka sekarang bukan cuma jadi penjaga alam, tapi juga pelaku ekonomi yang punya daya.

Agroforestri: Dari Sawah ke Produk Bernilai Tinggi

Pertanian berkelanjutan jadi mesin utama lahirnya kerjaan hijau. Kalau dulu petani cuma andalin pola tanam biasa, sekarang mereka pelan-pelan pindah ke sistem agroforestri dan bikin produk bernilai tambah.

Mulai dari gula semut, lada, sampai kopi, semua itu melahirkan kerjaan baru: ada koperasi tani, petani organik, operator persemaian bibit, sampai produsen lokal yang siap masuk pasar. Contohnya bisa dilihat di masyarakat sekitar DAS Balantieng, Sulawesi Selatan.

Di sana, BUMDes Tumarila (Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba) bikin banyak usaha: produksi keripik, gula semut, bubuk lada, sampai pakan ternak. Jadi hasil tani nggak berhenti di panen, tapi lanjut ke pengolahan dan pemasaran. Efeknya? Ekonomi naik, lahan tetap aman.

Kreativitas Lokal: Tradisi Ketemu Pasar

Industri kreatif juga nggak mau ketinggalan. Warga mulai manfaatin hasil hutan nonkayu jadi produk keren bernilai tinggi. Tujuannya? Biar bisa bikin kerajinan dan fesyen yang ramah lingkungan.

Kerjaan baru pun lahir: perajin ecoprint, penenun pandan, perajin lontar, sampai desainer busana berbahan alami. Contoh nyata ada di Sabu Raijua, di mana kelompok kayak Bapalok dan PMPB kembangin usaha tenun pandan dan lontar. Mereka gabungin kearifan lokal dengan inovasi, jadinya tenun bisa bersaing di pasar modern.

Bahkan dari pohon lontar aja bisa keluar banyak produk, kayak sopi (minuman tradisional) dan pemanis alami. Kreativitas ini bikin tradisi tetap hidup sekaligus jadi sumber cuan berkelanjutan.

Ekonomi Biru: Laut Lestari, Dompet Terisi

Di daerah pesisir, warga nemuin cara biar bisa jaga laut sambil tetap hidup sejahtera. Caranya lewat budidaya rumput laut, persemaian mangrove, dan produk perikanan berkelanjutan. Semua ini bikin kerjaan hijau baru sekaligus menciptakan rantai ekonomi biru yang menguntungkan.

“Jenis pekerjaan yang tercipta, yakni petani & pengolah rumput laut, pengelola persemaian mangrove, pengolah produk perikanan berkelanjutan, penjaga laut berbasis komunitas,” kata Sidi.

Contohnya ada Komunitas IMAN dan SEACREST INDONESIA. Mereka libatin banyak perempuan buat ambil peran utama. Bukan cuma nanem dan panen, tapi juga ngolah rumput laut jadi produk bernilai jual.

Lebih kerennya lagi, para perempuan ini juga jadi garda depan penjaga laut. Jadi bukan hanya tulang punggung keluarga, tapi juga penjaga ekosistem pesisir.

Rantai Nilai yang Nggak Putus

“Keberhasilan GEF SGP Indonesia Fase 7 ini menunjukkan bahwa, selain menciptakan lapangan kerja, kita juga membangun rantai nilai yang utuh, mulai dari pembibitan dan budidaya, hingga pengolahan, branding, dan pemasaran,” kata Sidi.

Menurut Sidi, model pembangunan berbasis masyarakat ini bisa jadi blueprint kuat buat bangun ekonomi yang bukan cuma sejahtera, tapi juga adil dan nyatu sama alam.

Intinya, keberlanjutan itu bukan jargon kosong. Ini tumbuh dari sistem yang inklusif, di mana petani, perajin, sampai nelayan semua punya peran nyata buat jaga lingkungan sambil ngejaga ekonomi keluarga. Rantai nilai yang terbentuk bikin masyarakat makin berdaya, alam pun tetap terjaga.

Sumber: https://www.guideku.com/news/2025/10/01/094356/agroforestri-tenun-sampai-rumput-laut-cara-komunitas-di-desa-bangun-ekonomi-hijau

Tags: Berkelanjutan, ekonomi hijau, GEF SGP Indonesia, hijau, Kolaborasi, Mitra Lokal GEF SGP Indonesia, Rumput Laut, Tradisi Untuk Lingkungan

Comments are closed

Recent Posts

  • Tumbuh Bersama Kakao, Cerita Inspiratif Perempuan Saritani Gorontalo Tanam Kemandirian
  • Dari Biji Kakao, Perempuan Saritani Menyemai Harapan Ekonomi Desa
  • Perkuat Ekspor UMKM Melalui Model Bisnis Waralaba dan Toko Unggulan
  • Dari Penerima Hibah Jadi Pelaku Pasar, Cerita Berdaya Komunitas di TEI 2025
  • Program Petani Keren FAO! Saat Generasi Muda Didorong Jadi ‘Agripreneur’ Masa Depan Indonesia

Recent Comments

  1. gogogocheck mengenai WIRE Gorontalo Gandeng Para Pihak Gelar Peringatan Hari Patriotik dan Penanaman Pohon
  2. candylove mengenai Hari Bumi 22 April di Bulukumba: Ritus tanah dan hujan oleh petani aren dan DMT di DAS Balangtieng
  3. cab-portal.amebaownd.com mengenai WIRE Gorontalo Gandeng Para Pihak Gelar Peringatan Hari Patriotik dan Penanaman Pohon
  4. link resmi mengenai WIRE Gorontalo Gandeng Para Pihak Gelar Peringatan Hari Patriotik dan Penanaman Pohon
  5. syair hk mengenai WIRE Gorontalo Gandeng Para Pihak Gelar Peringatan Hari Patriotik dan Penanaman Pohon
Selected static block was removed or unpublished

GEF SGP Indonesia

Jalan Alam Segar VII No.14, RT.6/RW.16,
Pd. Pinang, Kec. Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12310

Tentang GEF SGP Indonesia

    • Layanan

    • Media

    • Berita

Kontak Kami

Phone :

+62 21-720-6125

+62 21-727-90520

Whatsapp ( chat only ) :

+62 813-3350-4969

Email : info@sgp-indonesia.org

© GEF SGP Indonesia 2023