Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 04 September 2025 oleh GEF SGP Indonesia – Roemah Keboen, kegiatan yang dilaksakan antara lain Penyerahan SK Kelompok, Penyerahan Bibit secara simbolis kepada Kelompok UMKM dan Pemberian Kemasan Produk UKMK. Dengan harapan bantuan ini dapat meningkatkan usaha UMKM yang ada di Desa Bontula dan Desa Bihe. Sumber: https://bontuladesa.id/2025/09/04/pertemuan-multi-pihak-dengan-pelaku-bisnis-lokal/ Continue reading
(4/9/2025) Kain tenun bukan sekadar kain penutup tubuh. Ia adalah warisan, doa, dan cerita yang terjalin dalam setiap helai benang. Begitulah makna yang tersampaikan dalam momen bersejarah ketika Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia mendonasikan kain tenun Kajang dari Bulukumba, Sulawesi Selatan, kepada Indonesia House Amsterdam. Donasi ini bukan hanya sebuah simbol, tapi juga bagian dari diplomasi budaya yang bernilai tinggi, bahkan jika dihitung secara nilai koleksi, kain ini bisa disejajarkan dengan karya seni bernilai jutaan rupiah. Acara ini berlangsung pada Selasa, 2 September 2026, dengan kehangatan yang terasa kental. Sidi Rana Menggala selaku Koordinator Sekretariat Nasional GEF SGP Indonesia menyerahkan kain... Continue reading
(4/9/2025) Tenun bukan sekadar kain yang menutup tubuh. Ada cerita di setiap helai benang yang menyatu menjadi sebuah kain megah. Tenun merepresentasikan warisan budaya, identitas, harapan dan penghidupan masyarakat. Ada pula doa dan nilai spiritual di balik setiap motif dan warnanya. Ya, kain tenun memang memiliki makna mendalam, bukan hanya sekadar produk fisik yang indah. Hal tersebut dimaknai dalam persamuhan antara Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia dan Yayasan Kembang Sepatu atau Hibiscus Foundation di Amsterdam, Belanda. GEF SGP Indonesia, dalam pertemuan hangat itu, diwakili Koordinator Sekretariat Nasional Sidi Rana Menggala. Dia menyerahkan kain tenun khas masyarakat adat Kajang dari Bulukumba, Sulawesi Selatan, kepada Ine... Continue reading
(4/9/2025) Tenun bukan sekadar kain yang menutup tubuh. Ada cerita di setiap helai benang yang menyatu menjadi sebuah kain megah. Tenun merepresentasikan warisan budaya, identitas, harapan dan penghidupan masyarakat. Ada pula doa dan nilai spiritual di balik setiap motif dan warnanya. Ya, kain tenun memang memiliki makna mendalam, bukan hanya sekadar produk fisik yang indah. Hal tersebut dimaknai dalam persamuhan antara Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia dan Yayasan Kembang Sepatu atau Hibiscus Foundation di Amsterdam, Belanda. GEF SGP Indonesia, dalam pertemuan hangat itu, diwakili Koordinator Sekretariat Nasional Sidi Rana Menggala. Dia menyerahkan kain tenun khas masyarakat adat Kajang dari Bulukumba, Sulawesi... Continue reading
(1/9/2025) Di sudut ruang berdinding bata yang remang, cahaya lampu temaram menyorot wajah Maya. Dia tersenyum hangat. Kedua tangannya menengadah. Ada segenggam biji kopi robusta di kedua belah tangannya. Seolah, dia memperlihatkan hasil kerja yang ia banggakan. Maya lahir dalam kondisi spesial. Dia memiliki kekurangan dalam mendengar dan berbicara. Meski berkebutuhan khusus, remaja berusia 17 tahun asal Temanggung, Jawa Tengah, itu tampak percaya diri di tengah tumpukan biji kopi yang dipilih satu per satu. Ya, bagi Maya, biji kopi ini bukan sekadar hasil panen. Setiap butir yang dipilihnya adalah simbol harapan dan kemandirian. Dalam kesehariannya, Maya menghabiskan waktu memilah biji kopi robusta hasil panen petani... Continue reading
(1/9/2025) Maya adalah remaja 17 tahun asal Temanggung, Jawa Tengah, yang lahir dengan keterbatasan dalam mendengar dan berbicara. Meski begitu, kehidupannya kini perlahan berubah berkat biji kopi robusta. Dari aktivitas sederhana memilah kopi, Maya menemukan rasa percaya diri, kemandirian, hingga harapan baru untuk masa depannya. Di Desa Gesung, Kecamatan Kandangan, tempat ia tinggal bersama sang nenek, Maya setiap hari membantu memilih satu per satu biji kopi robusta. Aktivitas itu dilakukan di rumah produksi kopi yang dikelola Kelompok Tani Hutan (KTH) Ngudi Makmur. Meski tampak sederhana, kegiatan ini menjadi simbol kebangkitannya setelah bertahun-tahun hidup dalam trauma. Maya Dari Trauma ke Rasa... Continue reading
Di sudut ruang berdinding bata yang remang, cahaya lampu temaram menyorot wajah Maya. Dia tersenyum hangat. Kedua tangannya menengadah. Ada segenggam biji kopi robusta di kedua belah tangannya. Seolah, dia memperlihatkan hasil kerja yang ia banggakan. Maya lahir dalam kondisi spesial. Dia memiliki kekurangan dalam mendengar dan berbicara. Meski berkebutuhan khusus, remaja berusia 17 tahun asal Temanggung, Jawa Tengah, itu tampak percaya diri di tengah tumpukan biji kopi yang dipilih satu per satu. Ya, bagi Maya, biji kopi ini bukan sekadar hasil panen. Setiap butir yang dipilihnya adalah simbol harapan dan kemandirian. Dalam kesehariannya, Maya menghabiskan waktu memilah biji kopi robusta hasil panen petani di... Continue reading
(22/8/2025) Cities promise endless opportunities, careers, social mobility, and a faster track to success. For many young people, the allure of urban life is irresistible. But for Hamzah, 29, the hustle and bustle of Makassar and Morowali in South Sulawesi eventually lost their shine. While his peers chased the dream of making it big in the city, Hamzah chose the opposite path: he returned to his village with two goals in mind, reviving his family’s coffee farm and being closer to his aging parents. A forestry graduate, Hamzah spent more than a decade navigating city life. He studied at a... Continue reading
(22/8/2025) Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial menggelar Festival Perhutanan Sosial Nasional (Pesona) 2025 di Gedung Manggala Wanabakti Kemenhut, Rabu (20/8/2025). Acara ini memberikan panggung nasional untuk hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang diolah lewat kolaborasi dengan masyarakat lokal di sekitar hutan lindung. Selain meningkatkan kapasitas pengguna manfaat hutan berbasis Kelompok Usaha Pertanian Sosial (KUPS) dalam mempresentasikan dan mengkomersilkan HHBK, acara tersebut digagas untuk mendapatkan sinergi dan kolaborasi dari para pemangku kepentingan, sekaligus menjadi ajang pertemuan antara calon pembeli (offtaker) dengan masyarakat. Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial, Catur Endah Prasetiani Pamungkas, menyampaikan apresiasi terhadap lembaga nonpemerintah, baik yang bersifat nirlaba,... Continue reading