Dunia pariwisata di Indonesia mengenal pariwisata alam sebagai salah satu dari tiga ‘mesin’ utama yang diproyeksikan untuk menghasilkan devisa. Namun tidak banyak pihak yang menggarap ekowisata (ecotourism) sebagai langkah untuk menggarap potensi wisata di Indonesia dengan lebih serius. Bukan hanya berwisata di alam, prinsip yang diusung ekowisata harus memiliki beberapa manfaat seperti konservasi, pemberdayaan ekonomi lokal, menghormati kepercayaan masyarakat setempat, dan pendidikan lingkungan. Hal-hal tersebut yang membedakan ekowisata dengan wisata alam pada umumnya
Melalui program diskusi ini kami ingin membagikan pengalaman-pengalaman tentang pengembangan ekowisata di beberapa wilayah. Seperti Cerita tercetusnya Desa Wisata Pandansari Brebes yang digawangi Mashadi dan Bangkit, yang berhasil mengubah kawasan pesisir di Kabupaten Brebes menjadi kawasan konservasi mangrove dan kemudian berkembang menjadi kawasan ekowisata. Lalu cerita dari Jaringan Ekowisata Desa (JED) Bali dalam melakukan proses pendampingan di beberapa kawasan ekowisata di Bali dengan malakukan pelatihan tentang sistem manajemen wisata, pelatihan bagaimana cara menjadi seorang pemandu wisata, dan pelatihan tentang standarisasi pelayanan. Cerita tentang wisata alternatif yang dikembangkan oleh ViaVia Tour Yogyakarta yang berhasil mengemas aktivitas lokal yang dianggap biasa-biasa saja oleh masyarakat di Yogyakarta menjadi sebuah paket wisata edukasi yang unik dan menarik
Yuk dengarkan cerita mereka di TM Share Volume 22 dengan tema “Geliat Ekowisata Indonesia” pada hari Sabtu 4 Juli 2020 pukul 10.00-12.00 WIB bersama narasumber:
▪Mohamad Bangkit – Desa Wisata Pandansari Brebes
▪Sri Mujiyati – ViaVia Yogyakarta
▪Gede Erlangga Gautama– Jaringan Ekowisata Desa (JED) Bali
Moderator:
▪Rifqi Afdillah – Terasmitra
Penanggap:
▪ Azwir Malaon– Komite Nasional Geopark Indonesia
Link pendaftaran: https://tiny.cc/RegTMShareVol22
Meeting ID : 869 199 0109
.
#TMShare #EkowisataIndonesia #Pariwisata #Tourism #DiskusiOnline #NgobrolSantai #ZOOM