Pada 2021, ketika seluruh kegiatan dalam program GEF SGP selesai, ternyata ada banyak dokumentasi visual, terutama foto, yang menjadi bagian dari pengelolaan pengetahuan selama 2017–2020. Adanya ribuan dokumentasi foto ini, telah memicu ide untuk membuat buku tentang pengetahuan tradisional dan pangan lokal.
Meski ada ribuan foto, namun ternyata terdapat keterbatasan dalam merangkai narasi. Maka, meski juga ada keterbatasan waktu, Literasi Visual memberanikan diri menerima tantangan dari GEF SGP untuk membuat dua buah buku foto. Satu buku berisi pengetahuan lokal dan satu buku lagi tentang pangan lokal, yang ada di keempat lokasi program GEF SGP Indonesia fase 6. Yaitu, di Pulau Semau (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Nusa Penida (Bali), serta Kabupaten Gorontalo dan Boalemo (Gorontalo).
Buku tentang pangan lokal ini merupakan bagian dari upaya untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya pangan lokal. Kekayaan tanaman pangan lokal di Nusantara telah terpatri jelas pada relief di Candi Borobudur. Di mana tergambarkan beragam jenis tanaman pangan yang tumbuh di alam Nusantara.
Dulu, masyarakat intens bertani, beternak, dan berburu untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Berbeda dengan saat ini, karena hidup lebih mudah dalam hal memperoleh bahan pangan. Meskipun demikian, masih ada masyarakat yang tetap melakukannya meskipun dengan tingkatan berbeda.
Buku ini jauh dari sempurna. Yang terekam hanyalah hasil dokumentasi selama program GEF SGP fase 6 berlangsung, yang pada saat itu fokus tidak hanya pada pangan lokal belaka.