Wakatobi, HarapanSultra.COM | Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara pada Selasa, (29/10/2019) dikunjungi oleh salah satu organisasi yang menyebut dirinya sebagai Forum Kahedupa Toudani (Forkani). Kunjungan tersebut disambut baik oleh Sulaeman selaku kepala dinas Ketahanan Pangan.
Salah seorang anggota Forkani mengatakan, sebagai organisasi yang menginginkan masyarakat Wakatobi berdaulat pangan, Forkani menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai organisasi kemasyarakatan maupun instansi pemerintah. Langkah kerjasama yang dilakukaan bersama dengan ketahanan pangan bermula saat forkani melihat bahwa penggunaan pangan lokal di Wakatobi mulai tergerus oleh pangan dari luar.
“Kenapa pangan lokal mulai ditinggalkan, ada banyak pendapat di masyarakat bahwa diawal awal orang yang mengkonsumsi beras itu dianggap mampu dan selalu menilai orang miskin itu ketika yang dimakan itu Soami. Sehingga lambat laun masyarakat mulai berlomba lomba bagaiman makan beras. Inilah yang membuat orang mulai ketergantungan dengan beras”ungkap anggota Forkani, Hasanuddin diruang kerja kepala dinas ketahanan pangan.
Anggota Forkani lainnya bernama Nurmayanti menjelaskan, menurutnya bahwa ada dua jenis pangan di kabupaten Wakatobi yaitu pangan yang ada didarat dan pangan yang ada dlialut. Berbagai ragam macam pangan di Wakatobi tersebut, Forkani berharap agar suatu saat dapat didokumentasikan dalam sebuah modul sederhana.
“Bagaimana cara perawatannya, pengolahan kemudian memproduksinya dalam bentuk prodak. Kemudian kami akan membuat modul sederhana. harapannya suatu saat bisa dipakai disekolah agar para siswa siswi bisa belajar jenis-jenis Kanokau itu apa saja yang ada disetiap pulau di Wakatobi. Mana yang bisa diolah langsung dan mana yang tidak bisa dilolah langsung,”jelasnya.
Kunjungan Forkani mendapatkan respon yang positif dari kepala dinas Ketahanan Pangan kabupaten Wakatobi. Sulaeman menyebut, Forkani adalah mutiara yang selama ini dicari. sebab untuk mencari mitra dalam urusan Ketahanan Pangan di Wakatobi masih dirasa cukup sulit.
“Apa yang dilakukan Forkani sinkron sekali dengan apa yang dilakukan ketahanan pangan itu sendiri. Misalnya saja program jangka pendek yang kami lakukan seperti program sehari tanpa nasi kami sudah laukan namun masih dalam lingkup SKPD. Kedepannnya saya inginkan agar suatu saat forkani ini akan menjadi mitra,”ucapnya.
Untuk diketahui, Forum Kahedupa Toudani meruapakn organisasi yang lahir sejak tanggal 25 Desember 2002. Organisasi tersebut lahir dari diskusi-diskusi sederhana yang bertujuan mambangkitkan daya kritis terhadap aktifitas yang merusak lingkungan.
Laporan ; Samidin
https://www.harapansultra.com/dorong-masyarakat-berdaulat-pangan-forkani-jalin-kerjasama-kenpan/