Siasah – Fragmen Kecil dari Pelosok
Dalam literasi, makna dari kata ‘siasah’ bisa diartikan seperti ini: proses penyesuaian diri seseorang pada keadaan atau lingkungan sosial yang baru sehingga mampu bertahan hidup. Kata ini selalu terlintas dalam pikiran saya, sejak memulai sebuah proyek bersama Global Environmental Facility—Small Grants Programme (GEF-SGP).
Proyek yang di mulai pada 2017 ini merupakan proyek pendokumentasian penyediaan dana hibah kepada komunitas lokal, yang memiliki dasar pemikiran tentang penyelamatan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak perubahan iklim. Mengambil tempat di 4 (empat) daerah pelosok di Indonesia. Yaitu, Pulau Semau di Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Nusa Penida di Bali.
Di sela-sela pengerjaan proyek ini, saya menyaksikan keteguhan hati individu-individu di daerah pelosok. Mereka yang hidup berdampingan dengan perubahan lingkungan dan kondisi alam yang cukup sulit. Dengan keteguhan hati sehingga tidak membuat mereka lantas terpuruk menyerah pada keadaan. Melainkan, dengan penuh keyakinan bahwa perubahan harus dibuat, bukan hanya dinanti dengan tangan menopang dagu. Hal itu yang mereka percaya. Dari keteguhan hati individu-individu tersebut, terangkumlah catatan visual ini. Siasah.
Mungkin, tidak ada kata-kata yang mampu mengekspresikan secara utuh tentang perjuangan. setiap anak manusia dalam menyambung asa pada kondisi tersulit. Namun, saya berharap rangkaian foto-foto ini mampu melewati batas makna kata-kata.
“Menangkap esensi kemanusiaan dari momen yang telah dan masih berlangsung”. Begitu pesan yang pernah disampaikan oleh Robert Frank, seorang juru foto kawakan.
Pesan itu begitu melekat dalam ingatan saya. Menjadi pemantik semangat untuk terus mendokumentasikan perjalanan, kisah, cerita, dan fragmen-fragmen di sekitar; melalui rana kamera. Dengan terus berharap untuk mampu menyadari dan memaknai betapa kayanya kenyataan yang ada, yang mengililingi putaran kehidupan.
Siasah. Untuk mereka yang mengusik rasa bersyukur. Pada mereka dari siapa saya banyak belajar.
Edy Susanto Fotografer