Pulau Semau adalah sebuah wilayah yang terletak di Kab. Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Membutukan waktu kurang lebih 30 menit untuk melakukan perjalanan dari Pelabuahan Tenau Kupang sampai ke Dermaga Kauan di Desa hansisi.
Dimana Pulau ini Perkumpulan Relawan CIS Timor Bersama Mitra Konsorsium melakaukan beberapa aktivitas program konservasi. Terdapat 10 desa Dampingan Konsorsium GEF SGP di pulau semau, dan 4 diantaranya adalah Desa Dampingan CIS Timor Yang berlokasi Di kecamatan Semau.
Dua fokus utama yang dikerjakan CIS Timor sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020, yakni:
- Perluasan wilayah tangkapan air di Desa Hansisi, Huilelot, Uiasa, dan Batuinan
- Memperkuat Jaringan kelembagaan yang ada di desa.
Berikut beberapa aktivitas yang dilakukan CIS Timor di Kecamatan Semau, tepatnya Desa Batuinan, Desa Huilelot, Desa Hansisi, dan Desa Uiasa:
1. Desa Batuinan
Program konservasi dalam bentuk tata kelola air disambut dengan baik oleh pemerintah Desa Batuinan. CIS Timor dalam upaya pencapaian program, bekerja sama dengan Pemerintah Desa, kelompok masyarakat, dan pemilik lahan untuk bersama-sama menyepakati lokasi perluasan tangkapan air di Desa tersebut.
Terdapat beberapa mata air di Desa Batuinan yang dipercaya masyarakat mata air tersebut mampu bertahan (masih menghasilkan air) bahkan sampai musim kemarau tiba. Beberapa diantaranya yang disepakati sebagai wilayah perluasan tangkapan air adalah mata air Ui Baktoas, Ui Balu, Ui Ut Lui, Ui Dete, dan Ui Makas. Masyarakat yang antusias turut membantu proses penggalian parit resapan di wilayah yang telah ditentukan dan berhasil membuat 11 (sebelas) parit resapan. Dengan demikian hujan yang turun ke bumi tidak langsung mengalir ke laut tetapi akan tertampung di parit resapan yang telah dibuat.
Pemerintah Desa yang sadar akan pentingnya pengelolaan air, selama program berlangsung akhirnya bersedia melakukan sharing budget besama CIS Timor melalui APBDes untuk membuat sistem Panen air Hujan Melalui Bak Penampung air Hujan yang akan digunakan pada saat pasca Musim Hujan dan anggaran yang dianggarakan untuk kegiatan ini sebesar Rp 114.000.000.
2. Desa Huilelot
Desa Huilelot memiliki satu mata air yang cukup besar yaitu mata air Ui Sili terletak di kawasan dusun Katabak yang kemudian dijadikan lokasi pembuatan lubang resapan. Mata air Ui Sili merupakan mata air yang paling diandalkan masyarakat Dusun Katabak. Pemerintah dan masyarakat Desa yang atusias bersama CIS Timor sepakat membuat lubang resapan berskala besar yang bertujuan untuk menahan air hujan lebih lama di dalam tanah. Beruntungnya Desa Huilelot merupakan salah satu desa yang memiliki kawasan Hutan yang cukup luas, hal ini memperkuat kerja CIS Timor dalam menjamin keberlanjutan ekosistem air yang ada di dalam tanah.
Sampai sekarang 54 KK yang berada di sekitar wilayah Dusun Katabak mengaku medapatkan manfaat langsung melalui program yang dilakukan CIS Timor Bersama GEF SGP di wilayah mereka.
3. Desa Hansisi
Pekerjaan di Desa Hansisi yang berfokus pada tata kelola air bersih yang berkelanjutan sampai pada sistem distribusi air. Kegiatan ini merupakan kerja kolaborasi antara Pemerintah Desa yang memberikan anggaran melalui APBDes tahun 2019 sebesar Rp 98.000.000 untuk penyediaan sarana air bersih. Sedangkan CIS Timor menyediakan jaringan perpipaan untuk distribusi air kepada warga di Dusun Kobalain Timur.
Tugas utama masyarakat Kobalain Timur adalah memastikan ketersediaan air tanah tetap ada dengan cara membuat lubang resapan dan memastikan embung untuk wilayah tangkapan air tetap terjaga.
Dusun Kobalain Timur memiliki 64 KK yang mendapat dampak langsung dari Program CIS Timor dan GEF SGP, dan untuk memastikan keberlanjutan program ini warga berinisiatif untuk mengumpulkan iuran sebesar Rp 15.000 perbulan untuk biaya operasional sistem distribusi air yang ada di lokasi tersebut.
4. Desa Uiasa
Melalui pemerintah desa CIS Timor membangun kepercayaan masyarakat untuk tetap menjaga keberlanjutan ekosistem Air di Desa Uiasa.
Fokus utama CIS Timor di Desa Uiasa adalah menjamin keberlanjutan kegiatan konservasi dengan memastikan kegiatan konservasi dapat diakomodir dalam perencanaan masyarakat desa dan didanai oleh desa. Desa Uiasa melalui APBDes tahun 2019 mengucurkan dana sebesar Rp 58.000.000 untuk berkolaborasi dengan CIS Timor membangun Sistem Distribusi Air Bersih.
Exit Strategi: Tata Kelola Air di Pulau Semau Yang Keberlanjutan
Fase ke II Program Tata Kelola Air di Pulau Semau, CIS Timor dan GEF-SGP bersama dengan masyarakat desa Uiasa dan Batuinan memfokuskan kegiatannya pada keberlanjutan tata kelola air pasca proyek yang kedepannya akan dipimpin langsung oleh masyarakat desa.
Dua fokus utama CIS Timor di fase kedua ini, yang dilakukan pada bulan Agustus 2021 hingga Desember 2021 yakni:
- Rehab sumber air dan perluasan wilayah tangkapan air melalui lubang dan parit resapan yang dipimpin langsung oleh masyarakat desa
- Memperkuat tata kelola kelembagaan untuk keberlanjutan melalui kelompok masyarakat yang ada di desa.
1. Desa Batuinan
Perkumpulan Relawan CIS Timor bersama dengan Pemerintah desa, melalui kelompok masyarakat, bersepakat untuk bersama-sama melakukan konservasi air melalui perluasan wilayah tangkapan dengan menggunakan metode pembuatan parit resapan serta menjaga hutan yang ada di wilayah desa tersebut. Masyarakat juga bersepakat untuk menjaga dan menjamin keberlanjutan sarana dan prasarana air bersih di wilayah Batuinan.
Di Desa Batuinan, CIS Timor bersama dengan warga desa telah menghasilkan beberapa pekerjaan nyata yakni:
- Terdapat 10 unit sumber air milik warga dan desa serta suku telah direhab dan dibuatkan parit resapan di sekelilingnya dengan tujuan untuk menjebak air hujan yang turun ke bumi sehingga tidak langsung mengalir ke laut.
- Bersama dengan warga melakukan pekerjaan rehab jaringan distribusi air yang berfokus untuk keluarga rentan dan keluarga yang memiliki akses yang sangat jauh dari sumber air.
2. Desa Uiasa
Di Desa Uiasa, Perkumpulan Relawan CIS Timor bersama dengan warga Dusun Kulun melakukan pembentukan kelompok yang dipimpin oleh Pemerintah desa untuk menjamin kegiatan baik ini tetap berlanjut dan berkesinambungan.
Di Desa Uiasa, Dusun Kulun, Wilayah Ui Bua, masyarakat menginisiasi beberapa kegiatan nyata untuk menjamin keberlanjutan ekosistem air yang ada yakni:
- Perluasan wilayah tangkapan air dengan membuat lubang resapan, baik yang berskala kecil yang dilakukan di sekitar rumah warga hingga yang berskala besar yang ada di sekitar mata air Ui Bua.
- Di desa ini juga masyarakat melakukan pekerjaan rehab sumber air sebanyak 4 unit yang terletak di Wilayah Kulun dan Ui Bua.
- Selain itu di desa ini juga terdapat pengerjaan instalasi jaringan perpipaan yang menjangkau 28 kepala keluarga diwilayah tersebut dengan membuat 3 titik sistem distribusi air secara gravitasi.
Tersedia link Youtube untuk mengakses video Program Konservasi Air CIS Timor bersama GEF SGP di Pulau Semau: