Peristiwa gelombang tsunami dahsyat pada 2004 meluluh lantakkan Aceh. Pada hari-hari awal setelah tsunami terjadi, seluruh sistem runtuh. Aliran listrik padam, air bersih terputus, jalan-jalan dan transportasi lumpuh, dan banyak tempat terisolasi. Rumah dan gedung roboh berantakan, korban jiwa tercatat lebih dari 200 ribu orang. Dalam situasi kacau balau seperti itu, Tatang Elmy Wibowo termasuk relawan WALHI yang masuk ke Aceh beberapa jam setelah bencana terjadi dan berhasil menembus daerah isolasi. Ia berjibaku dengan segala keterbatasan yang ada untuk mengevakuasi tubuh-tubuh tak bernyawa, orang-orang terluka dan menghidupkan sistem darurat. Selama beberapa bulan ia bertahan di daerah bencana. Begitu pula ketika...