Laboratorium Sariswara didirikan oleh Listyo H. Kris atau yang biasa dipanggil Cak Lis pada tahun 2018. Laboratorium Sarwiswara ini didirikan untuk meneliti, mendokumentasikan serta membumikan gagasan-gagasan Ki Hajar Dewantara yang kaitannya dengan media berkesenian sebagai cara melandasi pendidikan. Metode Sariswara sendiri diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai sarana pembelajaran Bahasa dan sastra Jawa. Cak Lis sering kali keliling Jogja untuk memperkenalkan metode sariswara ini kepada anak-anak melalui nyanyian dan kesenian karena tampaknya nilai-nilai kebudayaan dan adat Jawa sudah mulai luntur pada pendidikan anak masa kini. Kemudian bagaimana dengan pendidikan lingkungan melalui metode sariswara? Apakah ada nilai-nilai sariswara yang bisa diterapkan...

Haloo kawan-kawan Terasmitra. Untuk yang kemarin ngak kebagian slot #virtualtrip Terasmitra yang pertama, jangan khawtir. Kita bakalan buka #virtualtrip batch ke 2 lohh. Yukk buruan daftar, karena peserta terbatas, jadi jangan sampai ketinggalan lagi yaa.. #VIRTUALTRIP “MELIRIK TENUN LURIK YOGYAKARTA BATCH 2” Dahulu lurik dikenakan oleh rakyat biasa sebagai simbol kesederhanaan. Di Kraton Yogyakarta, lurik dikenakan oleh prajurit Kraton ketika hendak menghadap raja. Namun untuk saat ini lurik tidak hanya digunakan sebagai pakaian prajurit kerajaan di lingkungan Kraton saja, tetapi sudah dikenakan oleh masyarakat umum dengan berbagai corak dan model yang sangat beragam. Pasti kalian penasaran kan gimana sihh sejarah perkembangan tenun lurik sampai saat...