Kota Gorontalo, InfoPublik – Kelompok Petani Nantu Lestari di Tamilo Desa Saritani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, membangun kekompakan untuk bersama-sama mengelola lahan kebun mereka agar lebih produktif.
Mereka membangun kesadaran untuk melaksanakan mohuyula atau gotong-royong di antara para anggotanya.
“Selama ini kami bekerja masing-masing, kurang peduli dengan kebersamaan,” kata Kang Gepeng, Ketua Kelompok Tani Nantu Lestari, Minggu (17/3/2024).
Kang Gepeng yang berasal dari Pulau Jawa ini mengajak anggota lainnya untuk menyiapkan dan menata semangat baru dalam bertani. Mereka sepakat membangun pertanian yang ramah lingkungan dengan mengurangi pemakaian pupuk dan racun kimia.
“Ternyata dengan memanfaatkan limbah pertanian, juga kotoran ternak kami bisa membuat pupuk alami, lebih murah bahkan tidak perlu membeli apapun, tinggal kami mau mengolah atau tidak,” ujar Kang Gepeng.
Ia merasa mendapat semangat baru setelah ada pendampingan dari kelompok tani lainnya yang lebih dulu menerapkan pertanian berkelanjutan. Kelompok tani yang ia maksud adalah Marsudi Lestantun, sebuah kelompok tani yang sukses membangun kebersamaan kelompok dan mengembangkan pertanian ramah lingkungan.
Melalui pendampingan Marsudi Lestantun yang dipelopori oleh Vial Bullyanto dan Bunaeri, para anggota kelompok tani Nantu Lestari lebih bersemangat.
Pendampingan pertanian ramah lingkungan ini berjalan dengan dukungan program hibah kecil Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP).
“Semangat dalam kebersamaan ini adalah modal sosial yang tengah tumbuh dan dibesarkan. Diharapkan ke depannya menjadi energi yang lebih besar dalam meningkatkan taraf hidup keluarga petani di Tamilo ini,” ujar Bunaeri.
Bunaeri mengungkapkan semangat dalam kebersamaan ini harus didahulukan sebelum melangkah ke praktik-praktik pertanian secara teknis, karena semangat dalam kebersamaan menjadi bagian yang utama dari tumbuh kembangnya kelompok petani Nantu Lestari.
Bunaeri sebagai motor mitra lembaga lokal dalam program ini menjelaskan bahwa kegiatan tersebut memberikan dukungan finansial dan teknis kepada kelompok tani Nantu Lestari di kawasan penyangga Suaka Margasatwa Nantu untuk mengembangkan dan menerapkan tindakan lokal inovatif demi mengatasi masalah lingkungan global, sekaligus meningkatkan mata pencaharian dan mengurangi kemiskinan.
“Dengan penerapan pertanian ramah lingkungan, produk para petani lebih kualitas, bebas residu racun atau pupuk kimia, aman dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi,” tutur Bunaeri. (mcgorontaloprov)