Seorang wanita paruh baya dengan ceria memegang pisau dengan ujung yang berkait. Layaknya seorang penari ulung, ia berputar-putar dan menoreh batang pohon karet di sepanjang jalan yang dilaluinya. Sambil sesekali menghembuskan asap rokoknya ke udara.
Nama wanita itu adalah Ibu Monon. Ia adalah seorang penyadap karet yang tinggal di Desa Tempayung. Desa ini terletak di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Desa Tempayung terletak di daerah terpencil dan terpencil, berbatasan dengan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau (SMSL) dan dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit. Untuk mencapai desa ini, diperlukan waktu sekitar empat jam perjalanan dari Pangkalan Bun, ibu kota Kotawaringin Barat, menggunakan speedboat yang kemudian dilanjutkan dengan ojek.
Desa Tempayung sebenarnya memiliki potensi sebagai perkebunan karet rakyat. Hal ini terlihat dari banyaknya kebun karet milik rakyat. Meski begitu, buang jauh-jauh bayangan perkebunan karet rakyat sebagai perkebunan besar milik negara yang bersih, rapi dan teratur.