Maria Satiaputri, mendirikan Spa Factory Bali pada tahun 2002 dengan tujuan untuk memberikan kesempatan wisatawan melihat proses produksi dan kemudian dapat membeli produk tersebut untuk cendera mata. Awalnya, usaha Maria ini hanyalah sebatas usaha rumahan saja dengan satu orang pegawai dan menggunakan rumahnya sebagai tempat produksi. Sayangnya, pada bulan September 2002 terjadi perisriwa yang mengenaskan di Bali sehingga berdampak pada usaha yang baru saja dirintis oleh Maria. Tetapi seiring berjalannya waktu usaha tersebut kembali bangkit dan dari usaha yang berskala kecil menjadi sebuah usaha yang besar hingga produk-produknya sudah menembus pasar ekspor, sehingga memberikan keuntungan yang luar biasa. Produk komunitas skala kecil ini memang sering kali tidak dianggap karena bukan dari sebuah industri yang besar, padahal komunitas sering kali membuat banyak produk yang bernilai tinggi apabila tahu bagaimana cara mengelolanya dengan baik.
Tetapi bagaimanakah caranya agar produk komunitas bisa memenuhi standar untuk bisa masuk ke pasar yang lebih besar? Yuk kita dengarkan cerita dari Maria Satiaputri dalam TM Share Volume 29 “Produk Komunitas Menembus Pasar Industri Spa. Mampukah?” hari Kamis, 30 Juli 2020 jam 16.00-17.00 WIB Live di Instagram Terasmitra.
Jangan sampai terlewat ya
.
#TMShare #Produk #Komunitas #UMKM #Industri #Spa #DiskusiOnline #IGLive