Kita mengetahui bahwa Wakatobi adalah akronim nama dari empat pulau di tenggara Sulawesi, yaitu, Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Terkenal dengan wisata alam bawah lautnya yang indah dan memiliki keragaman biota laut yang mengagumkan. Memang, Wakatobi termasuk ke dalam jalur segitiga karang dunia. Ada 6 negara yang masuk ke dalam “segitiga emas” di dunia ini, yaitu Thailand, Malaysia, Philipina, Indonesia (Wakatobi, Bali, Kalimantan, Lombok, dan Papua), Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon di Samudera Pasifik. Sepatutnya kita bangga bahwa Indonesia termasuk di dalamnya dan Wakatobi tepat berada di jantung segitiga emas karang tersebut.
Tetapi ketika membaca tulisan dalam buku Wakatobi dalam Pusaran Zaman: Sebuah Antologi, kita seperti menemukan hal-hal lain yang tidak pernah disebutkan di narasi mana pun. Buku ini berisikan cerita dari mulut ke mulut yang dirangkai menjadi tulisan-tulisan menarik dan mengundang ketertarikan lebih mendalam lagi terhadap Wakatobi. Tulisan-tulisan tersebut mengisi ruang kosong pengetahuan kita mengenai Wakatobi dan melengkapi jawabanjawaban dari ketidaktahuan terhadap cerita kepulauan tersebut.
Cerita-cerita ini disusun sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan program GEF SGP fase ke-6 di Wakatobi. Mempelajari budaya dan manusia tempat kita berkegiatan menjadi bagian dalam proses pelaksanaan kegiatan di lapangan. GEF SGP Indonesia fase ke-6 bekerjasama dengan komunitas di Wakatobi dimulai sejak tahun 2017 hingga sekarang. Pelaksanaan program fase ke-6 memang selesai tetapi jalinan cerita, hubungan, dan berkegiatan tidak akan pernah berakhir.