Mahrun masih muda. baru 35 tahun. ia bukan pejabat pemerintah. la hanya seorang petani yang tinggal di tepi hutan dan guru ngaji di kampungnya. Namun tugasnya sudah melebihi para pejabat di kampung. Hampir tiap hari, dia selalu menerima berbagai pengaduan masyarakat. Mulai dari masalah pertanian yang kurang subur hingga kesulitan ekonomi. “Pak Ustadz, kenapa hidup kita selama ini tidak pernah berubah. Kita selalu hidup dalam kemiskinan. Kita memiliki lahan pertanian, tetapi tidak bisa ditanami apa-apa. Mau tanam jagung atau kacang tidak bisa menghasilkan. Paling-paling hanya ditanami ketela pohon saja. Itupun baru bisa panen setelah 8 bulan”. keluh salah satu jemaahnya....