Sekelompok pelajar di Bali membentuk kelompok bernama Pejuang Gumi (Gumi=Bumi). Kegiatan mereka: beach clean-up, membersihkan tempat-tempat suci, membagi makanan untuk homeless di kota Denpasar, membagikan sembako ke panti-panti asuhan dan kelompok rentan pandemi Covid 19,serta membangun kedaulatan pangan rumah tangga lewat urban farming. Menariknya, Pejuang Gumi membiayai sendiri kegiatan-kegiatan ini dari usaha-usaha mandiri. Uniknya lagi, kelompok ini tidak punya struktur organisasi. Mereka bergerak atas dasar kesadaran bersama dan solidaritas pada sesama, serta lingkungan. Lantas, apa motivasi mereka? Mengapa mereka berbeda dengan anak-anak muda lain yang lebih sibuk eksis di media sosial? Dapatkan jawaban dan cerita-cerita inspiratif lainnnya melalui percakapan dengan...