Seorang wanita berusia 50-an tahun menghampiri sebuah stan pameran kerajinan tangan. Wanita itu mengenakan batik sutra, kebaya, dan menenteng tas tangan Louis Vuitton. Ia berdiri di depan stan dan memegang tas tersebut. Ia melihat label harga, mengerutkan kening, lalu berkata, “Ini hanya kain lurik, Mbak. Kenapa harganya begitu mahal? Herlin, sang penjaga stand, tertegun mendengar komentar wanita itu. Baginya, komentar wanita itu terdengar aneh karena sangat kontras dengan penampilannya yang mewah dan produk bermerek internasional yang dibawanya. Meskipun demikian, ia mengerti. Ini bukan pertama kalinya ada orang yang tidak bisa menghargai produk kain lurik yang dipamerkan.