Di Tenganan, tanaman obat bisa ditemui di hutan dan juga pekarangan rumah. Di hutan, bisa ditemui antara lain ilak, piduh (pegagan), sedangkan di pekarangan bisa ditemui sulasih, liligundi. Saat ini kalau sakit ingin cepat sembuh, ke dokter. Ini terjadi di semua tempat tidak terkecuali di Tenganan. Padahal menurut Weda, 100 meter keliling tempat tinggal tersedia berbagai macam obat. Semoga video ini bisa menambah informasi tentang tanaman obat yang tidak hanya bisa ditemui di Tenganan, tetapi mungkin bisa juga ditemui di lingkungan sekitar kita. https://youtu.be/yBztCDzGN6c
Ada sedikitnya 19 jenis dedaunan yang bisa dijadikan sebagai sumber pangan. Beberapa di antaranya bisa dilihat dalam ononan, yaitu: daun dagdag se, daun singkong, gegirang, pepe, kayu manis, besaran, beludru, kelor, pucuk labu, daun tabia bun, paspasan, bama, tumpang payuk, kutil balang, gamal, kacang panjang. Di antara kesemuanya, daun paspasan memiliki komposisi dominan karena sifatnya yang netral. Simak juga etika memasak di Tenganan yang bisa menambah informasi akan keberagaman kearifan lokal. https://youtu.be/AdRuGJTPai0
Virtual tour Desa Sibetan diikuti oleh 40-an peserta webinar dari berbagai wilayah di Indonesia. Ketertarikan terhadap desa salak di Sibetan membangkitkan banyak pertanyaan melalui diskusi yang dilakukan, mulai dari jenis salak sampai cita rasa khas salak Sibetan. https://youtu.be/Z-zsVvSt-tU
Musyawarah Belajar Mitra Nasional GEF-SGP dihadiri oleh para mitra dari Pulau Semau – NTT, Wakatobi – Sulawesi Tenggara, Gorontalo – Sulawesi Utara dan sebagai tuan rumah dari Bali yaitu Yayasan Wisnu – JED (Jaringan Ekowisata Desa). Kegiatan yang dilakukan dari tgl 28 – 30 September 2021 di Sanur Bali, mengangkat topik “Petikan Pembelajaran dan Praktik Terbaik” kegiatan GEF-SGP fase 6 yang telah berjalan sejak 2018 – 2021. https://youtu.be/OfyDSOm115o
Community Development and Knowledge Management for the Satoyama Initiative (COMDEKS) yang dikelola oleh Global Environment Facility – Small Grants Programme (GEF-SGP) Indonesia memilih Pulau Semau di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi program. Nusa Tenggara Timur terletak di bioregion Wallacea dengan keanekaragaman hayati laut yang kaya. Sebagian besar Pulau Semau dikelola oleh Taman Wisata Alam Laut (di bawah Kementerian Kehutanan) dan sebagian kecil dikelola oleh Taman Nasional Laut (di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan). Pulau Semau dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa pulau ini merupakan contoh pulau yang terpisah dari daratan utama, dengan potensi dampak dari perubahan iklim dan cuaca ekstrim,...