Jakarta, Villagerspost.com – Aliansi untuk Desa Sejahtera kembali menggelar Festival Desa, yang sudah digelar secara rutin sejak tahun 2013 silam, untuk memperkenalkan desa dan beragam produknya terutama produk pertanian kepada orang kota. Tujuannya tentu agar orang kota peduli untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan desa untuk keberlanjutan perekonomian desa. Plus, desa bisa menjadi penyangga kebutuhan pangan masyarakat perkotaan.
Karena itu, festival yang digelar sejak 17-19 Januari 2020 ini diberi nama “Festival Desa dan Kota”. Koordinator Aliansi untuk Desa Sejahtera yang juga Ketua Perkumpulan Indonesia Berseru mengatakan, Festival Desa dan Kota yang digelar di Bumi Perkemahan Ragunan ini, bertujuan untuk membuka komunikasi antara desa-desa penghasil pangan berkelanjutan dengan para konsumen di kota yang kian tumbuh kesadaran konsumsi berkelanjutannya.
“Disaat tantangan untuk menghasilkan pangan secara berkelanjutan makin besar, lahan yang kian sempit, regenerasi para penghasil pangan yang melambat, serta belum optimalnya perbaikan gizi bangsa, hubungan langsung antara konsumen dan produsen, tatap muka atau pun melalui teknologi dapat berperan penting dalam membangun sistem pangan berkelanjutan,” kata Tejo, di Jakarta, Sabtu (18/1).
Untuk mendorong sistem pangan yang berkelanjutan, tiga puluh enam desa dan lembaga pendamping dari 16 Kabupaten dan 13 komunitas kreatif kota Jakarta pun berkumpul dalam Festival Desa dan Kota 2020 ini. Tejo memaparkan, sejak 2012, sejumlah ekonom dunia melalui The Copenhagen Consensus telah mengidentifikasi cara paling cerdas mengalokasikan dana pembangunan untuk menghadapi 10 tantangan utama dunia, salah satunya berinvestasi untuk perbaikan status gizi.
“Pemberian gizi merupakan hal yang sangat penting untuk memerangi kelaparan dan ikhtiar agar anak–anak dapat menuntut ilmu dengan baik,” ungkap Tejo.
estival Desa Kota 2020 dibuka dengan kesenian Rangkong yang dibawakan oleh masyarakat Desa Warung Banten, Kabupaten Lebak, Banten. Kesenian rangkong ini menggambarkan prosesi membawa hasil panen ke leuit, sebutan untuk lumbung. Jenis padi yang masuk ke dalam leuit merupakan padi lokal yang di banyak daerah semakin menghilang dari lahan sawah.
Sejumlah kegiatan dilakukan dalam rangkaian Festival, bertujuan untuk mendorong inisiatif sistem pangan yang berkelanjutan. Di antaranya melalui kelas inspiratif tentang cara memenuhi kebutuhan pangan dari rumah sendiri, dan menata ekonomi desa melalui Bumdes. Selain itu ada juga kegiatan kolaborasi para petani muda dengan anak muda yang mengembangkan aplikasi untuk pemasaran, membuat minyak kelapa hemat energi dan lainnya.
Sejumlah komunitas craft dan hobi ikut serta mendukung kegiatan ini, khususnya yang mengembangkan produk ramah lingkungan dan sehat. “Kami berharap inisiatif ini terus bergulir, sehingga setiap orang menjadi bagian untuk menata sistem pangan yang berkelanjutan, salah satu prasyarat agar Indonesia Maju,” tegas Tejo lagi.
Jadi mari datang ke Festival Desa Kota 2020 yang digelar hingga Minggu 19 Januari 2020.
Editor: M. Agung Riyadi
https://villagerspost.com/todays-feature/festival-desa-dan-kota-inisiatif-mendorong-sistem-pangan-berkelanjutan/