Yogyakarta (11/10). Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia bersama dengan Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea menggelar acara “Community Meeting” pada (11/10) lalu di Ruang Pertemuan Nusantara, Hotel UC UGM Yogyakarta.
Acara itu bertujuan untuk mendiskusikan dan memvalidasi hasil penulisan 4 draft buku yang telah dilakukan oleh Tim Penulis Alinea terlebih menyangkut data bersama dengan Mitra lokal dan Sekretariat GEF SGP Indonesia Fase 7.
Acara dimoderatori oleh Stebby Julionatan dan dimulai dengan perkenalan antar peserta yang merupakan Para host dan perwakilan di 4 wilayah kerja GEF SGP Indonesia, Sekretariat GEF SGP Indonesia, Para penulis buku, Perwakilan perkumpulan penulis Aline serta Teras Mitra sebagai mitra Knowledge Management GEF SGP Indonesia OP7.
Selanjutnya, sambutan acara diawali oleh Deasy Tirayoh sebagai Direktur Eksekutif dari Perkumpulan Penulis Alinea. Dalam pembukaannya, Deasy menyampaikan bahwa kegiatan community meeting ini menjadi penting terlebih dalam mensinkronisasikan dan menyamakan persepsi dari tulisan-tulisan yang tercipta dari 4 wilayah kerja GEF SGP Indonesia OP 7.
“Selain untuk sinkronisasi, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi media untuk saling memberikan feedback dan masukan sehingga dapat menjadikan buku ini makin berkualitas dan sesuai dengan kemauan target pembaca yang akan meneruskan hasil temuan buku ini secara berkelanjutan,” Ucapnya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Sekretariat GEF SGP Indonesia yang diwakilkan oleh Hery Budiarto, Ia menyampaikan bahwa buku ini akan menjadi sebuah irisan dari beberapa cerita-cerita lokal dari mitra dan 4 wilayah kerja GEF SGP Indonesia yang mana perlu disebarluaskan ke seluruh Indonesia.
“Tidak hanya untuk mengumpulkan pengetahuan, buku ini nantinya akan berfungsi sebagai diseminasi kepada para target pembaca untuk mengetahui Indonesia lebih luas lagi,” jelas Hery.
Diskusi Pembuka: Latar Belakang Penciptaan Buku dan Hasil Temuan di Lapangan
Sesi selanjutnya adalah diskusi pembuka yang disampaikan oleh Catharina Dwihastarini (Fasilitator GEF SGP Indonesia) dan Geger Riyanto (Penulis Alinea Bentang Alam Pulau Sabu Raijua). Diskusi pembuka ini bertujuan untuk memantik pembicaraan yaitu dengan materi latar belakang proyek GEF SGP OP7 terbentuk, beberapa temuan di lapangan, dan, teknis diskusi.
Catharina Dwihastarini atau yang kerap disapa Dudu memaparkan latar belakang terkait dengan program GEF SGP Indonesia OP7. Ia menyampaikan bahwa dalam berjalannya program GEF SGP Indonesia OP7 terdapat beberapa kegiatan yang merupakan penyempurnaan dari fase-fase sebelumnya terlebih dalam mengoptimalkan knowledge management.
“Berangkat dari fase sebelumnya, kita menyadari bahwa ternyata banyak cerita-cerita lokal yang terjadi di lapangan, sehingga kita memerlukan sebuah strategy yang merumuskan bagaimana pengetahuan lokal itu dapat dihimpun dan juga disebarluaskan. Salah satu medianya adalah buku, tetapi pendekatan yang dilakukan bukan menjadikan buku dalam bentuk laporan, tetapi harus dikemabangkan menjadi story telling yang mau dibaca oleh masyarakat dan dapat berhasil menjadi sebuah gerakan setelah selesainya proyek ini,” jelas Dudu.
Selanjutnya, pemaparan materi disampaikan oleh Geger Riyanto yang memaparkan terkait dengan beberapa poin temuan di lapangan dan teknis diskusi pada kegiatan tersebut. Dalam penelusurannya di Pulau Sabu Raijua, Geger menemukan beberapa hal menantang dalam penelusuran informasi. Ia mengatakan bahwa selama penelitian yang dilakukan kurang lebih selama 2 minggu itu telah menghasilkan data dan informasi lumayan banyak.
“Saya awalnya lumayan bingung dengan banyaknya data yang dihasilkan selama penelitian, bahkan sempat bingung bagaimana mengolahnya. Akan tetapi setelah saya mencoba mencari referensi tambahan dari internet akhirnya saya menjadi lebih mengerti cara untuk mengolahnya,” ungkapnya.
Focus Group Discussion (FGD)
Dalam mensinkronisasikan hasil temuan dan penulisan, terdapat berbagai hal yang didiskusikan bersama dengan host dan mitra pendamping. Diantaranya adalah pengoreksian istilah bahasa daerah, isi buku, validasi data kuantitatif dan kualitatif, serta alur cerita buku. Tak hanya itu, para mitra dan host pendamping juga menambahkan perspektif dan juga beberapa cerita tambahan untuk menyempurnakan draf yang telah dibuat.
Setelah setiap kelompok telah usai berdiskusi, acara dilanjutkan dengan presentasi hasil temuan dan sinkronisasi yang mana semua peserta community meeting dapat saling berdiskusi dan bertukar pendapat.
Penutup
Di akhir FGD, Geger Riyanto menyampaikan bahwa acara community meeting ini merupakan acara yang efektif bagi para penulis dan juga penanggung jawab untuk mereview dan mengartikulasikan apa saja yang menjadi masalah begitupun masukan dan feedback yang sangat berarti untuk pengembangan cerita.
Harapannya, dalam waktu 1 bulan ke depan, empat buku pengetahuan lokal yang dikembangkan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea dan GEF SGP Indonesia telah rampung dan akan dipublikasikan untuk menyebarkan pengetahuan lokal untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat pada tanah air Indonesia. -Dzul