(+62) 21 720 6125 ︱ (+62) 21 727 90520

en_US English
en_US English id_ID Bahasa Indonesia

Join Us!

Instagram Facebook-f Linkedin-in Twitter
  • Home
  • SGP Indonesia
  • Proposal
  • Publication
    • Grantees Product
    • News
    • Books
    • Photostory
    • Grantees Partner's Report
  • Gallery
  • Guidelines
  • Contact Us
  • Data Online

Menu Categories
  • Home
  • SGP Indonesia
  • Proposal
  • Publication
    • Grantees Product
    • News
    • Books
    • Photostory
    • Grantees Partner's Report
  • Gallery
  • Guidelines
  • Contact Us
  • Data Online
  • Solar Panels
  • Wind Turbine
  • Biomass
  • Geothermal
  • Monocrystalline
  • Polycrystalline
Facebook Twitter Youtube Linkedin Whatsapp

Mangrove Academy, Ruang Tumbuh Anak Muda Penjaga Pesisir Kendal

26/05/2025 /Posted byadmin sgp
Salah seorang siswa peserta kegiatan Mangrove Academy di Desa Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.(Dokumentasi warga)

(26/5) “Jika bukan kita yang menanam mangrove, siapa lagi?” Kalimat yang meluncur dari bibir Wasito, 52 tahun, membuat kami terhenyak. Pertanda ada urgensitas dan tanggung jawab untuk mencari bibit-bibit baru yang akan menjalankan konservasi mangrove. Tentunya, bibit-bibit muda ini bisa melanjutkan perjuangan Wasito membuat benteng di pesisir.

Saat menyusuri Desa Kartikajaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah–lokasi kediaman Wasito–terpampang tulisan Mangrove Academy. Papan tersebut berdiri di depan pekarangan rumah Wasito. Kendati papan tersebut kusam, tulisan Mangrove Academy tak lekang waktu. Tulisan masih terpampang nyata di sana.

Ya, Mangrove Academy merupakan salah satu inisiasi yang diprakarsai oleh Wasito. Sebagai ketua Pusat Pemberdayaan Pelayanan Masyarakat Pesisir (P3MP) Kendal, Wasito pun tidak memungkiri. Dia butuh generasi penerus. Tongkat estafet kepedulian terhadap mangrove untuk menjaga pesisir pantai perlu ditanamkan.

Karena itu, dia mencetuskan inovasi, yakni Mangrove Academy. Tak cuma bibit mangrove yang dibudidaya, Mangrove Academy menjadi tempat bibit para pelestari diberikan pemahaman tentang tanaman tersebut. Menurut Wasito, Mangrove Academy bakal menjadi tempat lahirnya para pelestari muda yang peduli terhadap ancaman abrasi di pesisir.

Mangrove Academy tercetus ketika Wasito menerima penghargaan Kalpataru pada 2020 untuk kategori Pengabdi Lingkungan karena dinilai mengabdikan diri dalam melestarikan mangrove di pesisir Kendal. Tujuannya mulia. Dia membuat Mangrove Academy untuk memupuk generasi untuk mencintai ekosistem di pesisir.

Meski sempat nonaktif, Mangrove Academy kembali diluncurkan setelah Wasito menjalin kemitraan dengan Program Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia. Wasito mengundang sekolah di Kendal berpartisipasi. Dampaknya, mereka meminta Mangrove Academy dijadikan bagian dari program pengenalan terhadap lingkungan di sekolah.

“Ketika saya menerima Kalpataru 2020, saya membuat Mangrove Academy. Saya ingin memupuk anak muda untuk mencintai ekosistem di pesisir. Generasi muda yang memiliki andil nanti. Setelah mendapatkan program dari GEF SGP, saya meluncurkan lagi Mangrove Academy,” tutur Wasito yang merupakan seorang aparatur sipil negara di Kendal.

Sejatinya ide pembuatan Mangrove Academy tersebut muncul karena rasa iri Wasito terhadap pecinta alam. Kebanyakan para pencinta alam beranjangsana ke gunung untuk melihat hutan di sana. Padahal, di pesisir pun terdapat hutan yang perlu dilestarikan. Jadi tidak melulu mencintai serta menikmati alam itu di gunung, melainkan pula di pesisir pantai.

“Kita ingin membentuk mereka untuk menjadi pionir di pesisir sebagai generasi penerus. Lewat Mangrove Academy, saya ingin membidik siswa SMA. Saya cenderung meminta mereka menginap agar bisa merasakan sensasi hidup di pesisir. Di sana, kami memberikan pemahaman tentang mangrove dari cara membibit, menanam hingga merawat,” ujar Wasito.

Tak cuma kegiatan penanaman biasa, Mangrove Academy ternyata juga dilirik oleh pihak sekolah maupun kampus. Beberapa guru mengusulkan ke sekolah agar Mangrove Academy ini menjadi salah satu program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Ini  merupakan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dalam kurikulum merdeka.

“Ada orang yang setelah ikut Mangrove Academy mengusulkan ke pihak sekolah agar dijadikan program rutin supaya anak-anak bisa mendapatkan pemahaman yang komprehensif soal mangrove. Menurut mereka, pemahaman ini merupakan hal yang penting,” ujar Wasito kepada Suara.com, belum lama ini.

Tidak cuma siswa SMA, Wasito juga mengajak mahasiswa bahkan relawan untuk menanam mangrove di pesisir pantai kendal. Mereka diberikan pemahaman mengenai mangrove, praktik menanamnya. Untuk penanaman mangrove, Wasito kerap meminta mereka menginap di pesisir. Tujuannya agar merasakan sensasi menjadi warga pesisir dengan segala kondisinya.

Sekadar informasi, pesisir pantai Pidodo Kulon merupakan muara Sungai Bodri. Berdasarkan data yang dikutip dari Pusdataru Jawa Tengah, Bodri adalah sungai yang memiliki panjang 171 kilometer dengan luas daerah aliran sungai (DAS) yakni 612 kilometer persegi. Sungai ini melintasi 6 kecamatan di Kendal, salah satunya yakni Kecamatan Patebon.

Komunitas warga pesisir di Pidodo Kulon merupakan salah satu mitra Program GEF SGP Indonesia karena merupakan konservasi mangrove berbasis inisiasi warga. Dengan kemitraan tersebut, komunitas nelayan membuat rumah pembibitan mangrove, penanaman serta memberdayakan masyarakat setempat.(*)

Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2025/05/26/111350/mangrove-academy-ruang-tumbuh-anak-muda-penjaga-pesisir-kendal#goog_rewarded

Tags: GEF SGP Indonesia, Jawa Tengah, Kendal, Mangrove Academy, Mitra Lokal GEF SGP Indonesia, Tradisi Untuk Lingkungan

Comments are closed

Recent Posts

  • Perempuan Wonosobo Tanam 1.000 Kopi untuk Menjaga DAS Bodri melalui “Meditasi Mata Air”
  • International Sustainable Rice Forum 2025: Partnership Internasional untuk Masa Depan Pangan Dunia
  • Hanya 5% beras di dunia termasuk dalam kategori berkelanjutan
  • Panggung ISRF 2025: Inovasi, Investasi, dan Insentif untuk Solusi Beras Berkelanjutan
  • IRF 2025 Berkolaborasi dengan Negara Lain untuk Meningkatkan Transisi Emisi Padi Rendah

Recent Comments

  1. gogogocheck on WIRE Gorontalo Gandeng Para Pihak Gelar Peringatan Hari Patriotik dan Penanaman Pohon
  2. candylove on Hari Bumi 22 April di Bulukumba: Ritus tanah dan hujan oleh petani aren dan DMT di DAS Balangtieng
  3. cab-portal.amebaownd.com on WIRE Gorontalo Gandeng Para Pihak Gelar Peringatan Hari Patriotik dan Penanaman Pohon
  4. link resmi on WIRE Gorontalo Gandeng Para Pihak Gelar Peringatan Hari Patriotik dan Penanaman Pohon
  5. syair hk on WIRE Gorontalo Gandeng Para Pihak Gelar Peringatan Hari Patriotik dan Penanaman Pohon
Selected static block was removed or unpublished

GEF SGP Indonesia

Jalan Alam Segar VII No.14, RT.6/RW.16,
Pd. Pinang, Kec. Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12310

About GEF SGP Indonesia

    • Services

    • Media

    • News

Contact Us

Phone :

+62 21-720-6125

+62 21-727-90520

Whatsapp ( chat only ) :

+62 813-3350-4969

Email : info@sgp-indonesia.org

© GEF SGP Indonesia 2023