Jawa Tengah (19/12). Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Sedulur Taruna Tani Tretep (ST3) yang dibina Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah berhasil mencatatkan prestasi gemilang dalam bidang peternakan berkelanjutan. Konsistensi dalam menerapkan praktik pertanian yang baik dan inovasi dalam pengelolaan ternak telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Pada tahun 2022, ST3 dan KTNA Tretep telah berhasil menyabet juara 1 lomba kelompok ternak terbaik di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Keberhasilan ini semakin diperkuat pada tahun 2023 dengan meraih juara 3 tingkat nasional dalam ajang FGD “Peran Pemuda Beternak untuk ketahanan pangan berkelanjutan”. Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi Kecamatan Tretep, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya di Jawa Tengah.
Di tahun 2024, ST3 dan KTNA juga telah berhasil mendapatkan penghargaan Good Farming Practices dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah karena praktik baik dari pengelolaan dan pengolahan ternak berkelanjutan. Hidayat Syah sebagai Pendamping Lapangan menyampaikan bahwa hal tersebut dicapai berkat dukungan program GEF SGP, sehingga pengelolaannya tidak hanya fokus pada peningkatan populasi domba, tetapi juga pada pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Melalui pengolahan kotoran domba menjadi energi terbaru,ST3 dan KTNA Tretep telah membuktikan bahwa peternakan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
“Harapannya melalui penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi kami untuk bisa makin berkembang sehingga dapat memberdayakan masyarakat Desa Tretep dan menjadi program unggulan bagi generasi muda sehingga dapat lebih melek terhadap isu peternakan sekarang yang kurang berkelanjutan,” tambahnya.
Sebagai informasi, ST3 dan KTNA Tretep melalui program peternakan dombanya telah mengajak masyarakat Desa Tretep tidak hanya untuk mendapatkan penghasilan tambahan saja, akan tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan daerah. Dengan melibatkan lebih dari 200 peternak, program ini berhasil mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui program-program pelatihan dan pembinaan diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan peternakan. Sehingga sektor peternakan dapat menjadi pilihan penghasilan yang menarik bagi generasi muda dan berkontribusi pada pembangunan pedesaan.