Hingga saat ini, terdapat lebih dari 300 mitra GEF SGP Indonesia yang dapat dijadikan contoh konkrit keberhasilan kerja komunitas akar rumput yang mampu mengelola lingkungannya dengan menciptakan berbagai mata pencaharian dalam upaya pengentasan kemiskinan. Komunitas-komunitas ini berjuang menghadapi tantangan lingkungannya dengan ide-ide kreatif dalam bidang kewirausahaan. Mereka menciptakan banyak produk sebagai hasil dari perjuangan mereka menjaga, memperbaiki, dan memelihara lingkungan. Seperti teh jeruju, batik-batik pewarna alam, kopi, craft dari sampah-sampah plastik, dan beberapa produk lainnya yang ramah lingkungan. Mereka menciptakan sebuah usaha komunitas mandiri (Community Enterprise)1.

Hal ini yang mendasari GEF SGP Indonesia (www.sgp-indonesia.org) bersama sepuluh mitranya peserta Young Entrepreneurs Workshop di tahun 2010 menggagas terbentuk wadah online bernama TerasMitra . Kesepuluh mitra tersebut adalah Lawe, Trashi, Yayasan Dian Tama, Greneeration Indonesia, Sokola, Yayasan Karang Widya, PPLH Mangkubumi, KSM Muara Tanjung, Yayasan Ciliwung Merdeka, dan Yayasan Tanam Untuk Kehidupan. Fungsi Terasmitra tidak hanya sebuah tempat pemasaran tetapi juga sebagai sarana pengembangan produk dan laboratorium kecil untuk menguji mengenai Green Investment, Green Entrepreneur, dan Green Grammen yang tepat bagi masing-masing komunitas. Terasmitra merupakan ajang berjejaring para pelaku usaha komunitas yang menjalankan usahanya dengan pendekatan lingkungan. Terasmitra juga diharapkan menjadi jembatan penghubung cerita komunitas wirausaha kepada masyarakat yang lebih luas agar mereka menjadi lebih peduli dan memiliki komitmen terhadap isu-isu lingkungan dan mewujudkan kepeduliannya dengan melakukan kegiatan dan program bersama Terasmitra atau mitra-mitra SGP Indonesia.