Bulukumba, (23/1). Global Environmental Facility- Small Grants Programme (GEF-SGP Indonesia) Fase 7 telah memasuki pertengahan pelaksanaan. Dalam rangka memaksimalkan dan menyempurnakan seluruh proses pelaksanaan program, Tim konsultan laksanakan mid term review dengan mengunjungi stakeholder dan mitra yang berada di sekitar DAS Balantieng pada 21 – 22 Januari 2025.
GEF SGP-7 Indonesia telah dimulai sejak 5 Juli 2022 dan berada di tahun ketiga pelaksanaannya. Mid Term Review (MTR) ini bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan proyek, termasuk pencapaian hasil yang diharapkan, efisiensi implementasi, dan risiko keberlanjutan. MTR akan dilakukan oleh tim konsultan yang akan mengumpulkan data melalui analisis dokumen, wawancara dengan staf proyek, dan pemangku kepentingan.
Audiensi pertama dilaksanakan di Gedung Pinisi yang terletak di Kabupaten Bulukumba dengan melibatkan OPD-OPD terkait diantaranya adalah Perencanaan Pembangunan RIset dan Inovasi Daerah (Bapperida), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP). Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperketapang), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin), Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja (DKUMKNaker), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), dan Dinas Perikanan.
Menyambut hal tersebut, Sekretaris Daerah Bulukumba, Muhammad Ali Saleng menyampaikan bahwa inisiatif yang telah dilaksanakan di DAS Balantieng melalui program GEF SGP Indonesia dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat dan perlu untuk ditiru untuk mendorong kemajuan daerah.
“Masyarakat kita membutuhkan sesuatu yang bisa dilihat lalu bisa ditiru,” ungkap Sekda. Ia menambahkan bahwa untuk memajukan Bulukumba, diperlukan dorongan langsung dari masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat dalam program-program yang ada diharapkan dapat menjadi semangat besar untuk merubah pola pikir yang telah beredar saat ini.
Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah intervensi penanaman pohon berkayu di kawasan adat. Sekda menjelaskan bahwa kawasan adat yang tidak memiliki tanaman adat dan lokal andalan perlu mendapatkan perhatian khusus. “Intervensi ini tentu akan menjadi alasan untuk keluar dari masyarakat adat,” tegasnya.
Program penganekaragaman yang diinisiasi oleh GEF SGP Indonesia telah menjadi salah satu inisiatif yang baik dalam membangun kesadaran masyarakat. Namun, Sekda mengingatkan bahwa jika program hanya dilakukan melalui seremoni tanpa tindakan nyata, dampaknya terhadap masyarakat akan sangat terbatas.
“Kami berharap melalui kolaborasi bersama GEF SGP, kami dapat terus mengembangkan kapasitas masyarakat melalui mitra-mitra yang telah tersebar di berbagai wilayah DAS Balantieng,” tambahnya.
Audiensi ini tidak hanya melibatkan Pemerintah Daerah saja, akan tetapi mitra-mitra GEF SGP yang berada di Desa Anrang dan Desa Bajiminasa. Melalui audiensi dengan stakeholder dan mitra, tim konsultan dapat mengumpulkan informasi yang berharga untuk perbaikan dan pengembangan proyek ke depan.
Harapannya masukan dan rekomendasi yang diperoleh, dapat memajukan GEF SGP Indonesia agar berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan.