Program Menenun untuk Kehidupan (Weaving for Life/WfL) terinspirasi dari perlawanan masyarakat Tiga Tungku Batu (Suku Molo, Amanatun, dan Amanuban) pada perusahaan tambang marmer yang hendak mengeksploitasi gunung keramat di kawasan Timor Tengah Selatan, NTT. Mereka melakukan aksi blokade gunung dengan gerakan menenun tradisional selama berbulan-bulan dan berhasil mengusir perusahaan tersebut dari tanah mereka. Program WfL yang diinisiasi Perkumpulan Lawe dan didukung GEF SGP ini mengolah kain-kain tenun Molo menjadi berbagai produk dan menggalang dana untuk biaya pelatihan menjahit bagi para perempuan di Molo.
Kemudian hari hingga sekarang, WfL mengembangkan program ke Kefamenanu, Kulon Progo, Semau, Nusa Penida dan Wakatobi. Program WfL pun jadi beragam, dari peningkatan kapasitas penenun anak, penenun stagen, pengembangan motif tenun, sampai pelatihan pewarnaan alam. Sesuai namanya, para penggiat WfL percaya, menenun adalah cara untuk membangun kehidupan yang lebih baik, khususnya bagi para perempuan dan komunitas-komunitas marginal.
Yuk dengarkan cerita mereka di TM Share Volume 20 dengan tema “Menenun untuk Kehidupan” pada hari Sabtu 27 Juni 2020 pukul 10.00-12.00 WIB bersama narasumber:
▪Wiraswati Yuliani – Weaving for Life
▪Fitria Werdiningsih – Lawe
▪Evaulia Nindya Kirana – Project Leader Pasar Tenun Rakyat
▪Mursiati – FORKANI
Moderator:
▪Adinindyah – Terasmitra
Penanggap:
▪ Irfan Nugraha, MSi– Dosen Antropologi Ui
Link pendaftaran: https://tiny.cc/RegTMShareVol20
Meeting ID : 778 813 5407