Menulis cerita sudut-sudut wilayah Indonesia yang kaya budaya dan beragam kepada khalayak bukan perkara gampang. Tantangannya tidak sedikit. Prosesnya tentu panjang, dan melelahkan. Seseorang yang berniat menulis tentang sebuah tempat di Indonesia, setidaknya mesti melakukan perjalanan. Berbincang dan tertawa bersama masyarakat di sana. Mendengarkan pengalaman warga. Menangkap perjuangan dan kepahitan hidup. Merasakan alam lingkungan di sekelilingnya. Lalu, tentu saja, menuliskannya dengan gaya bercerita. Mengalur seperti menyaksikan film. Mengalir seperti Anda mendengar penutur dongeng. Pada TM Share yang sudah memasuki volume ke 32 ini, akan berbagi cerita pengalaman-pengalaman dan kisah inspiratif para penulis buku “Dari Sergai ke Kefa” saat melakukan proses penulisan dan mendokumentasikan cerita-cerita inspiratif dari sudut-sudut di Indonesia yang kaya akan budaya, yang mengharuskan mereka terjun langsung ke lapangan dan menggali informasi bersama para narasumber.
Narasumber-narasumber dalam diskusi ini, yaitu Linda Fitria dengan reportasenya yang berjudul “Mama Yovita”. Dalam diskusi ini, Linda akan membicarakan pengalaman reportasenya bersama Mama Yovita. Kemudian ada Haris Prabowo dengan reportasenya yang berjudul “Para Penenun Cilik” Dalam diskusi ini, Haris akan membicarakan pengalaman reportasenya bersama para penenun cilik di Biboki. Lalu ada Maflahah dengan reportasenya yang berjudul “Para Pejuang Subak” Dalam diskusi ini, Maflahah akan membicarakan reportasenya yang membahas tentang kebijakan pemerintah di masa Orde Baru. Kemudian yang terakhir ada Irene Aprilya Meok dengan reportasenya yang berjudul “Mikrohidro yang Terabaikan” Dalam diskusi ini, Irene akan membicarakan reportasenya yang membahas tentang pembangunan kota yang semena-mena membuat debit air sungai berkurang.
*Caption bersambung di kolom komentar*
.
#TMShare #AnakMuda #MenulisIndonesia #SergaiKeKefa #Webinar #Diskusi #online #zoom