Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Ayu Suwirta menghadiri sekaligus membuka Lokakarya Multistakeholder Program Ecologic Nusa Penida, di jalan Bukit Keker, Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Selasa (22/9). Hadir Kadis Pariwisata A. A. Gede Putra Wedana dan Camat Nusa Penida Komang Widyasa Putra serta puluhan stakeholder. Direktur Yayasan Wisnu, Ni Made Denik Puriati mengatakan Lokakarya Multistakeholder ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi terutama terkait dengan energi terbarukan, pendidikan lingkungan dan pengelolaan sampah serta pengembangan desa wisata ekologis (DWE) sebagai upaya untuk menjawab tantangan baru yang dihadapi masyarakat Nusa Penida khususnya dan Bali pada umumnya.... Continue reading
Pengembangan produk tentunya sangat penting dilakukan setiap kelompok usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan permintaan pasar atas produk yang kita jual. Salah satu caranya adalah dengan melakukan inovasi produk. Kita bisa melakukan inovasi pada kemasan, bentuk produk dan rasa. Hal ini lah yang dilakukan oleh Kusmawaty Matara, Direktur WIRE G (Women Institute for Research and Empowerment of Gorontalo). WIRE G aktif melakukan pendampingan ke beberapa komunitas dan kelompok usaha perempuan di Gorontalo. Salah satu UKM yang sukses mereka damping adalah kelompok perempuan Desa Juriya, Kabupaten Gorontalo dengan produk unggulannya yaitu Stik Jagung Juriya, yang saat ini sangat banyak diminati oleh masyarakat... Continue reading
oleh Luh De suriyani [Klungkung] di 30 September 2020 Keragaman pangan di Nusa Penida, Bali mulai dilirik kembali karena saat ini tergantung pada beras Masalahnya beras tidak diproduksi di lahan kering di pulau-pulau ini Pengembangan pangan lokal ini sebagai antisipasi krisis dan mitigasi Peningkatan budidaya dan pengolahan dinilai solusi meningkatkan konsumsi dan nilai tambahnya Artikel ini merupakan tulisan ketiga dari tiga tulisan tentang dampak pandemi Covid-19 pada warga pulau-pulau di Nusa Penida yang tergantung pada pariwisata. Tulisan pertama bisa dibaca di tautan ini. Tulisan kedua bisa dibaca di tautan ini. Warga Nusa Penida menemukan momentum kembali bertani saat pandemi ini. Sejumlah warga kembali... Continue reading
oleh Luh De suriyani [Klungkung] di 28 September 2020 Panorama sebagian pesisir di pulau Nusa Lembongan, Bali kini berubah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Warga kembali bertani rumput laut sehingga pesisir ramai aktivitas berladang di laut. Di sisi lain, deretan hotel dan restoran yang memenuhi pulau kecil ini sebagian besar tutup. Nusa Lembongan yang mengandalkan kehidupan pada riuh kunjungan turis kini tergantung pada rumput laut, komoditas utama di masa lalu. Artikel ini merupakan tulisan pertama dari tiga tulisan tentang dampak pandemi Covid-19 pada warga pulau-pulau di Nusa Penida yang tergantung pada pariwisata. Sebagian warga kembali bertani, di darat dan laut. Pelabuhan Nusa... Continue reading